Page

Minggu, 13 Mei 2012

Nike (mitologi)



Dalam mitologi YunaniNike (yang berarti kemenangan) adalah dewi yang dihubungkan dengan kemenangan dan keberhasilan. Bangsa Romawimenyamakan Dewi Nike dengan Dewi Victoria. Menurut berbagai dongeng, Dewi Nike disebutkan sebagai putri dari Pallas (Titan) dan Stiks (dewi sungai), saudari dari KratosBia dan Zelos. Dewi Nike dan dan saudara saudari kandungnya menyertai Zeus pada saat perang melawan Titan.
Nike sering digambarkan bersayap dalam lukisan maupun patung. Sebagian besar dewa-dewi Yunani kuno dapat melepaskan sayapnya. Nike adalah dewi kekuatan, kecepatan dan kemenangan baik dalam peperangan maupun dalam kompetisi. Nike berteman dekat dengan Athena (dewi kebijaksanaan).
Nike merupakan salah satu dewi yang figurnya digunakan pada koin. Selain itu figur Nike juga digunakan untuk piala FIFA pertama yang dikenal sebagai piala Jules Rimet. Sejak tahun 1928, figur nike digunakan untuk medali Olimpiade musim panas, yang digambarkan sedang memegang daun palem ditangan kiri dan mahkota kemenangan ditangan kanan.
Perusahaan sport terkemuka, Nike Inc mengambil nama dewi Nike berikut lambang perusahaan yang ditafsirkan dari sayap Nike.

Themis




Themis (bahasa YunaniΘέμις) dalam mitologi Yunani adalah salah seorang Titan wanita yang memiliki hubungan dekat dengan Zeus. Ia memiliki Anak Horai dan Astraia dari Zeus. Ia juga ada di Delos untuk menyaksikan kelahiran Apollo. Themis berarti Hukum alam. Ia adalah tubuh dari aturan, hukum, dan adat. Saat ia diacuhkan ZeusNemesis menyatakan bahwa Themis sangat marah. Tapi Themis tidaklah seperti itu. Titan berpipi indah ini malah jadi yang pertama menawarkan cangkir pada Hera saat ia kembali ke Olimpus.

Dalam mitologi

Themis adalah salah satu dewi yang memiliki kaitan dengan Orakel Delphi karena ia turut membangunnya. Ia menerimanya dari ibunya, Gaia dan memberikannya pada Foibe.
Banyak penganut Neo-Pagan terutama Neo pagan Hellenis menganggap Themis adalah dewi kebajikan dan keadilan. banyak sekte modern menganggap Themis berperan dalam menentukan kehidupan setelah mati. Ia membawa seperangkat timbangan yang digunakan untuk menimbang kebaikan dan keburukan seseorang. Themis juga memberikan masukan terakhir sebelum nasib sang jiwa tersebut ditentukan oleh Hades.
Pengikut Pagan biasanya berdo'a, membakar minyak dan kemenyan, makanan, atau menumpahkan minuman sebagai persembahan pada Themis. Mereka menganggap Themis menjanjikan kesehatan, kesenangan, kejantanan, dan kharisma bagi para pengikutnya. Themis biasanya disembah oleh para pria.
Satu-satunya pasangan Themis adalah Zeus. Dari hubungannya dengan Zeus, Themis melahirkan Horai (para dewi keteraturan)[1] dan Moirai (para dewi takdir).[2] Sementara Menurut Pindar, Moirai sudah ada ketika Themis dan Zeus menikah.

Penggambaran

Themis yang digambarkan sebagai dewi buta dan memegang pedang
Personifikasi dari kosep abstrak merupakan ciri khas dari Bangsa Yunani. Kemampuan dewi Themis untuk melihat masa depan menjadikannya sebagai salah satu Orakel di Delphi, yang pada akhirnya menjadikannya sebagai dewi keadilan.
Beberapa penggambaran klasik tentang Themis tidak menunjukkan dirinya buta ataupun memegang pedang (karena dia melambangkan kesepakatan bersama, bukan paksaan). Themis membangun Orakel di Delphi dimana dirinya sendiri merupakan seorang peramal. Menurut versi lain, Themis menerima Orakel Delphi dari Gaia dan kemudian memberikannya pada Foibe.[4]

Iustitia

Dalam mitologi Romawi, Themis dipadankan dengan Iustitia atau Justitia, yang juga merupakan dewi keadilan dan hukum. Dia kemungkinan berasal dari pikiran bangsa Romawi alih-alih dari mitologi kuno. Dia digambarkan dengan wajah yang tenang, membawa timbangan dan pedang bermata dua (kadangkornukopia), dan sejak tahun 1500-an dia ditampilkan dengan mata tertutup. Patung di pengadilan sebenarnya menggambarkan Iustitia, bukan Themis. Namun patung di pengadilan di VancouverBritish Columbia, merupakan patung Themis.

Sabtu, 12 Mei 2012

Hestia


Hestia
Ilustrasi yang menggambarkan Hestia
Ilustrasi yang menggambarkan Hestia
Dewi perapian
SimbolPerapianbabikeledaiceret, dan bangau
Orang tuaKronos dan Rhea
SaudaraPoseidonHadesDemeter,Hera, dan Zeus
Padanan dalammitologi RomawiVesta

Dalam mitologi YunaniHestia (bahasa YunaniἙστία) adalah dewi perapian, dan keluarga. Hestia adalah anak tertua dari Kronos dan Rhea. Hestia menerima persembahan pertama dalam setiap ritual dalam rumah tangga. Tungku perapian merupakan tempat suci untuknya. Dia digambarkan sebagai perempuan sederhana yang berkerudung. Dia duduk di singgasana kayu polos dengan bantal wol putih.[1] Orakel Delfiawalnya merupakan tempat suci Hestia sebelum diambil aliih oleh Apollo.
Dalam Mitologi Romawi, dia dikenal sebagai Vesta, dewi yang juga melambangkan perapian. Tidak banyak informasi mengenai Hestia dalam mitologi dan satra kuno tetapi Hestia (dan Vesta) merupakan dewi yang penting dalam kebudayaan Yunani dan Romawi kuno.

Pemujaan

Hestia dihormati oleh dewa maupun manusia. Dia disembah di mana-mana, dikarenakan perapian ada di setiap rumah dan kuil. Tiap kota memiliki perapian umum yang apinya dijaga terus menyala. Api dari perapian tersebut ikut dibawa jika penduduk kota akan mendirikan kota baru.
Orang-orang pada masa kuno, jika mengadakan jamuan makan, akan mempersembahkan dua penuangan anggur untuk Hestia. Penuangan pertama adalah untuk memulai jamuan dan yang satu lagi untuk menutup acara. Ketika akan melakukan makan bersama, keluarga akan melemparkan sedikit persembahkan ke perapian dan menyanyikan lagu untuk Hestia. Ketika seorang bayi telah diberi nama, bayi tersebut dibawa ke dekat perapian dan didoakan supaya mendapat berkah dari dewi Hestia.[2]

Dalam mitologi

Hestia adalah salah seorang anak yang ditelan oleh ayahnya, Kronos. Ketika Kronos memuntahkan kembali semua anaknya akibat ramuanZeus, Hestia adalah yang terakhir dikeluarkan. Dengan demikian dia adalah anak pertama (dari Rhea) sekaligus anak terakhir (dari Kronos).
Setelah perang Titanomakhia, Hestia menyatakan pada saudara-saudaranya bahwa dia ingin selalu menjadi perawan. Hestia lalu bersumpah di atas kepala Zeus bahwa dia tdiak akan terikat pernikahan dan tidak akan tersentuh hasrat cinta dan seksual.
Menurut kaum Fasti, penyair Ovid menulis bahwa Hestia pernah hampir diperkosa oleh Priapos, putra Dionisos dan Afrodit. Suatu hari Hestia dan para dewa tertidur setelah makan bersama. Priapos mengendap-endap mendekati Hestia. Hestia terbangun dan melihat bahwa Priapos hampir menindihnya. Hestia menjerit sangat keras dan Priapos pun ketakutan.[2]

Dalam mitologi Romawi

Bangsa Romawi mengenali Hestia sebagai dewi Vesta. Untuk orang Romawi, dia adalah dewi rumah tangga yang paling penting. Kuilnya terletak diPalatine di Roma, tempat para perawan Vesta melakukan pembakaran api suci untuknya.

Artemis


Artemis

Artemis
Patung Artemis di Museum Vatikan.
Patung Artemis di Museum Vatikan.
Dewi perburuanhutanbukithewan liarbulan
Simbolbusur dan anak panahrusa,anjing
Orang tuaZeus dan Leto
SaudaraApollo
KendaraanKereta perang yang ditarik oleh sepasang rusa
Padanan dalammitologi RomawiDiana
Padanan dalammitologi EtruskaArtume

Artemis (bahasa YunaniἌρτεμις) dalam mitologi Yunani adalah dewi perburuanalam liarhewan liarperawan, dan perbukitan. Dia adalah pembawa dan penghalau penyakit pada perempuan serta merupakan Dewi yang menolong dalam proses kelahiran. Dia merupakan putri dariZeus dan Leto, serta saudari kembar Apollo. Dia digambarkan sebagai pemburu dan membawa busur dan anak panah.[1] Rusa dan pohon siprus dikeramatkan baginya.[1] Menurut beberapa pendapat, Artemis berasal dari masa pra-Yunani.[2][3][4][5]
Pada perkembangan selanjutnya, Artemis dihubungkan dengan Selene,[6] dewi bulan Yunani yang sering digambarkan dengan bulan sabit di kepalanya. Pada akhir masa Hellenistik, dia juga dianggap sebagai dewi kelahiran (diadaptasi dari tugas Eileithyia). Dalam mitologi Romawidia dikenali sebagai Diana,[7] dan dalam mitologi Etruska dia dikaitkan dengan dewi Artume.[8] Selain itu, dia juga dikaitkan dengan dewiHekate.[9]

Etimologi

Artemis mengendarai Kereta perangyang ditarik sepasang rusa betina. Lukisan vas dari tahun 450–425 SM., ditemukan di Boeotia.
Ada hipotesis yang menghubungkan Artemis dengan *h₂ŕ̥tḱos ("beruang"), yanng berakar dari Proto-Indo-Eropa, karena adanya pemujaan pada Artemis diBrauronia dan Arkouditessa. Tetapi ada juga yang menghubungkannya dengan nama dari Anatolia,[10][11] karena itu adalah istilah untuk beruang dalam bahasa Hittis,[12] Bukti paling awal mengenai nama Artemis terdapat dalam lembaran linear B yang ditemukan di Pylos, di sana tertulis A-TI-MI-TE.[13]Sementara Artemis disebut di Lydia sebagai Artimus.[14][15]
Dalam etimologi yang lebih tradisional mengenai Yunani kuno, nama Artemis dihubungkan dengan "ἀρτεμής" (artemes), "aman",[16] atau "ἄρταμος" (artamos) "penjagal".[17][18]

Pemujaan

Artemis, dewi hutan dan perbukitan, disembah di seluruh Yunani kuno.[19] Praktik pemujaannya yang paling terkenal terletak di pulau Delos (tempat kelahirannya), di Attika, Brauron, di Mounikhia (dekat Piraeus), dan di Sparta.
Orang-orang Sparta kuno biasanya memberikan persembahan untuknya sebelum melakukan kampanye militer karena dewi Artemis juga merupakan salah satu dewi pelindung kota Sparta. Di Sparta diadakan festival Artemis Orthia.
Sementara di kota Athena, festival untuk menghormati Artemis di antaranya adalah festival ElafeboliaMounikhia, Kharisteria, dan Brauronia.
Di Athena, para gadis yang mendekati usia pernikahan dikirim ke kuil Artemis di Brauron untuk melayani sang dewi selama setahun. Dalam masa pelayanan tersebut, mereka dikenal sebagaiarktoi, atau beruang betina kecil. Menurut mitos, asal mula tradisi ini yaitu ketika ada seekor beruang yang sering mendatangi Brauron, dan para penduduknya memberi makan beruang itu sehingga beruang itu lama-kelamaan menjadi jinak. Tetapi ada seorang gadis muda yang mengganggu beruang itu sampai sang beruang membunuh gadis itu. Kakak sang gadis marah dan membunuh beruang itu. hal. itu membuat marah Artemis sehingga sang dewi mengharuskan para gadis muda untuk mengabdi di kuilnya. Setelah selesai masa mengabdinya, para pengantin membakar pakaian dalam yang dipakai selama masih perawan.
Artemis disembah sebagai dewi kelahiran dan kesuburan (seperti dewi Eileithyia) di beberapa tempat. Dia disembah seperti itu karena dia ikut membantu ibunya dalam melahirkan Apollo. Padamasa klasik di Athena, Artemis dihubungkan dengan Hekate. Artemis juga dikaitkan dengan dewi Karyatis.
Artemis adalah dewi utama bagi orang - orang Hyperborea, Arkadia dan juga wanita - wanita Amazon yang dikenal ganas dan gemar serta handal dalam berperang. Di Arkadia, ia dipuja sebagaiSoteira (penyelamat) dan Agrotera (pembur) dan merupakan dewi pemimpin Para Nymph yang merupakan pelayan setianya juga penjaga dari segala hal yang ada di alam liar seperti pohon dan sungai. Di Arkadia terdapat sebuah gunung yang diberi nama Artemisios yang dipuncaknya terdapat sebuah kuil untuk memuja Artemis yang sangat menggemari olahraga di gunung. Arkada pun menjadi tempat sakral dkarenakan di sanalah Artemis sering berburu, berlatih, serta bertemu dengan Pan untuk mendapatkan anjingnya.
Pemujaan Artemis Tauria yang dilakukan di selatan Ukraina merupakan pemujaan terhadapnya yang paling kejam. Selain diwarnai dengan aktivitas seks massal (orgy), juga diwarnai dengan pengorbanan manusia. Dalam legenda diceritakan Artemis yang marah mengirim penyakit terus-menerus hingga akhirnya warga mengirim darah manusia untuk menenangkannya. Tapi karena dianggap keterlaluan, maka tradisi ini diubah menjadi perlombaan ketangkasan.[20]

Pemujaan di Efesus

Kuil Artemis di Efesus di Ionia, (Turki) dianggap sebagai salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia Kuno. Kemungkinan itu adalah pusat pemujaannya selain di Delos. Di sana, dewi yang oleh orang Ionia diasosiasikan dengan Artemis melalui interpretatio Graeca disembah terutama sebagai "dewi ibu", mrip dengan dewi Kibele dari Frigia. Di sana, Artemis digambarkan sebagai "Nyonya dari Efesus" dan bagian dada patungnya dipenuhi dengan banyak tonjolan-tonjolan bulat yang melambangkan payudara. Tonjolan-tonjolan tersebut disebut sebagai payudara tambahan tetapi beberapa cendekiawan menyebutnya sebagaitestis dari banteng-banteng yang dikorbankan.[21] Dilakukan penggalian di sana pada tahun 1987-88 dan ditemukan xoanon (patung kayu) yang dihiasi banyak manik-manik dari ambar. Hanya tinggal satu tiang (dari 121 tiang) yang masih berdiri di Efesus, sisanya digunakan untuk membuat gereja, jalan, dan benteng.[22]

Penggambaran

Patung yang menggambarkan Artemis Efesus dengan banyak payudara. Dibuat dari marmer pada abad ke-2 M, ditemukan di Villa Hadrian dekatTivoli.
Representasi terawal Artemis dalam seni Yunani kuno adalah penggambarannya sebagai Potnia Theron ("Ratu Hewan Liar"): seorang dewi bersayap yang memegang seekor rusa jantan dan macan tutul, atau kadang-kadang macan tutul dan singa.
Dalam seni klasik Yunani, Artemis biasanya digambarkan sebagai perempuan pemburu Homer, dalam Iliad menggambarkan Artemis berpenampilan seperti layaknya perempuan. Ia sering digambarkan sebagai seorang wanita muda yang cantik, bahkan mungkin sama cantiknya dengan Afrodit, dan umurnya berkisar 13 - 19 tahunan. Sebagai seorang pemburu, pakaian yang dipakainya hanya sepanjang lutut, sehingga dari lutut ke bawah kakinya telanjang meski kadang-kadang ia memakai sandal. Berdasakan sajak Homer, digambarkan bahwa baju Artemis memiliki bordiran di bagian lututnya, dan baju pendeknya membuat ia mudah berlarian. Artemis memiliki tubuh tinggi dengan pinggul dan payudara yang kecil dan dahinya yang tinggi menunjukan bahwa dirinya adalah dewi yang angkuh. Busur yang dibawa Artemis adalah busur emas, begitu pula dengan panahnya sehingga ia dijuluki sebagai Khryselakatos(Pembawa Panah Emas).[23] Artemis sering digambarkan dalam posisi memanah, dan ditemani anjing pemburu atau rusa jantan. Sisi gelap Artemis digambarkan dalam beberapa lukisan vas, yaitu ketika dia ditunjukkan sebagai dewi pembawa kematian yang memanah para perempuan muda, seperti putri-putri Niobe.
Atribut dewi Artemis bervariasi: panah kadang-kadang digantikan dengan tombak. Sebagai dewi tarian dia biasanya memegang lira.[24] Sebagai dewi rembulan, pakaiannya lebih tertutup, yaitu jubah panjang dan kadang-kadang juga memakai kerudung untuk menutupi kepalanya.
Pada masa klasik akhir, Artemis mulai dihubungkan dengan Selene (dewi bulan) sehingga Artemis pun digambarkan dengan mahkota bulan sabit. Dalam seni kuno, walaupun diasosiasikan dengan bulan, Artemis tidak pernah digambarkan sebagai bulan itu sendiri. Banyak ditemukan patung-patung kuno Artemis dengan atribut bulan sabit tetapi bulan-bulan tersebut biasanya merupakan ornamen yang ditambahkan pada masa Renaisans.
Pada 7 Juni 2007, sebuah patung perunggu "Artemis dan Rusa jantan" dari masa Romawi dijual dalam suatu pelelangan di New York oleh Albright-Knox Art Gallery seharga $25.5 juta.

Julukan

Artemis dengan seekorrusa dan panah, lebih terkenal sebagai "Diana dari Versailles". Marmer, buatanRomawi dari abad ke-1 sampai ke-2 M, ditemukan diItalia.
Sebagai Aeginaea (bahasa Yunaniαιγανέα), Artemis disembah di Sparta; nama tersebut bermakna pemburu dari khamois, atau pemegang tombak.[25][26] Dia disembah di Naupaktus sebagai Aitole; di kota tersebut terdapat kuil yang di dalamnya ada patung Artemis dalam posisi melempar tombak.[27] "Artemis Aetolia" ini diperkenalkan di Naupaktus oleh Philip II dari Makedonia. Strabo menceritakan adanya "Artemis Aetolia" yang lain di daerah Laut Adriatik.[28] Sebagai Agoraeadia adalah pelindung agora. Sebagai Agrotera, dia adalah pelindung para pemburu. Di Elis dia disembah sebagai Alfea. Di Athena Artemis sering dihubungkan dengan dewi Afea. Sebagai Potnia Theron (Homer menggunakan julukan ini) dia adalah pelindung hewan liar. Sebagai Kourotrofos, dia adalah perawat kaum muda. Sebagai Lokhia, dia adalah dewi kelahiran dan persalinan. Artemis kadang-kadang disebut sebagai Kinthia, diambil dari tempat kelahirannya di Gunung Kinthus di Delos, atau Amarinthia, diambil dari nama festival untuknya yang digelar di Amarinthos di Euboea. Artemis juga kadang-kadang disebut sebagai Foibe, bentuk feminin dari julukan saudaranya Apollo, Foebos. Sebutan lain untuknya yang terkenal adalah Agrotera (pemburu) dan Soteira (penyelamat) yang diberikan oleh rakyat Arkadia untuk menghormatinya sebagai dewi pelindng kota tersebut. Julukan Parthenos Iokheira yang berarti Perawan Pembawa Panah diberikan karena ia adalah seorang perawan dan gemar berburu dengan panahnya. Elaphobolos adalah julukan untuk Artemis yang gemar berburu rusa.

Atribut

Kereta

Kereta yang digunakan oleh Artemis aalah kereta emas yang ditarik oleh empat ekor kijang bertanduk emas. Artemis memandikan kijangnya di tepi sungai diLydia.[29] Artemis kecil melihat seekor rusa yang lebih besar daripada kerbau dengan tanduk bersinar di Bukit Parrhasian di Arkadis. Artemis begitu menginginkannya dan merasa bahwa rusa itu sangat pas untuk dirinya. Artemis memiliki kereta emas dan tali kekangnya dari emas.[30]

Busur dan Panah

Atribut ini adalah atribut yang paling penting bagi dewi perburuan. Berdasarkan Kalimakos dan Homer, baik busur dan panah Artemis berwarna emas yang dibuat oleh Kiklops, seperti yang ia minta pada ayahnya (Zeus). Selain untuk berburu, Artemis menggunakan panahnya untuk membawa penyakit dan kematian tiba - tiba. Busur pun dijadikan lambang bulan di kemudian hari.

Tombak dan Jala

Selain busur dan panah, Artemis juga memakai tombak untuk berburu dan berolahraga. Sementara Jala berhubungan dengan Artemis sebagai Dewi danau, mata air, dan memancing.

Obor

Obor yang dibawa Artemis berhubungan dengan mitosnya sebagai Hekate, dewi kegelapan, penyihir, dan dunia bawah. Hekate membawakan obor untuk menerangi jalan Demeter yang mencari putrinya, Persefon ke dunia bawah. Banyak kuil Artemis terutama di Arkadia yang menggambarkan dirinya membawa obor di tangan kanan, panah di bahunya, dan anjing di tangan kiri.

Lira

Artemis disebut sebagai dewi musik dan tarian perawan hingga ia sering telihat memegang lira.

Fauna

  • Rusa (Yunani: έλάφοζ-Elaphos): Rusa merupakan satu - satunya yang disakralkan oleh Artemis sendiri untuk dirinya setelah untuk pertama kalinya ia melihat rusa dan terpesona. Bagi para pemburu, rusa disukai karena ketangkasan dan kegesitannya. Salah satu rusa yang disakralkan untuk Artemis adalah Rusa Kerinitia (Yunani: έλάφοζ Κερυνίτη-Elaphos Keriniti) yang dijadikan tugas ketiga Herakles. Herakles atas perintah Euristheus harus membawa Rusa Kerinitia yang sangat sakral bagi Artemis hidup - hidup. Herkules akhirnya memohon - mohon pada Artemis untuk dimaafkan dan berjanji akan mengembalikannya. Artemis memaafkan Herakles, namun ia menyerang Euristheus dengan mengirimkan penyakit.
  • Babi Hutan (Yunani: κάπρος-Kaprhos) : Babi hutan juga merupakan binatang yang tangguh hingga para pemburu mengkeramatkannya untk Artemis sebagai penghormatan atas kemampuan berburunya. Babi Hutan Erimathos merupakan salah satu babi hutan keramat bagi Artemis yang merupakan tugas Herkules untuk menangkapnnya. Adonis dibunuh oleh Artemis karena kesombongannya dengan diseruduk oleh babi hutan (meski ada juga versi bahwa Ares yang cemburulah babi hutan itu). Oineus yang lupa memberikan sesembahan pada Artemis juga menjadi sasaran Babi Kalidonia yang mengamuk.
  • Beruang (Yunani: άρκτος-Arktos) : Pensakralan beruang untuk Artemis berkaitan erat dengan kisah dari Kultus Brauron yang kemudian diceritakan oleh seorang penyair BizantiumSuidas. Artemis dikisahkan menjinakan seekor beruang dan memperkenalkannya pada rakyat Atena. Iya mengizinkan mereka untuk bermain dengan beruang itu dan menjaganya hingga seorang gadis cilik dan temannya mengganggu beruang itu. Beruang yang marah kemudian menyerang si gadis yang kemudian menangis. Kakak dari gadis itu tidak terima dan membunuh si beruang sehingga Artemis marah dan mengirimi mereka penyakit. Seorang peramal kemudian mengatakan untuk membayar darah beruang itu, mereka harus memberikan anak - anak gadis mereka yang berusia tidak lebih dari sepuluh tahun dan tidak kurang dari lima tahun untuk melayani Artemis di kuilnya dan tidak diizinkan untuk menikah sebelum mereka melayani Artemis.
  • Ayam Guinea (Yunani: μέλατασ-Melatas) : Ayam Guinea merupakan perwujudan dari Para Meleagrid, putri dari Aitolia yang kakaknya, Meleagros terbunuh pada penyerangan babi hutan yag ditujukan pada Oineus. Karena bersedih, Artemis mengubah mereka menjadi ayam guinea dan memelihara mereka dengan penuh kasih sayang.
  • Ayam hutan : Ayam hutan berdasarkan Aelian adalah binatang kesayangan Artemis dan Leto, ibunya.

Flora

Baik Pohon Sipres maupun Pinus sama - sama diklaim sebagai tempat Leto berlindung ketika melahrikan Artemis. Yang mana yang benar hingga saat ini belum diketahui. Asfodel dan Amarathjuga sakral bagi Artemis.

Dalam mitologi

Kelahiran

Artemis merupakan putri dari raja para dewa, Zeus, serta istrinya Leto. Artemis mempunyai saudara kembar yaitu Apollo. Waktu itu Leto harus melahirkan di pulau yang belum pernah disentuh oleh matahari sebab dikutuk oleh Hera, yang murka karena perselingkuhan Zeus dengan Leto. Zeus kemudian mengangkat sebuah pulau dari dasar laut yang belum disentuh sinar matahari, Ortygia. Leto pun melahirkan di pulau tersebut (versi lain menyebutkan Leto melahirkan di pulau Delos).[31][32] Artemis lahir pertama pada bulan keenam. Ia lalu membantu ibunya melahirkan Apollo, yang lahir pada bulan ketujuh.

Masa muda

Kisah tentang masa mudanya yang paling terkenal adalah berdasarkan Himne Kalimakos yang menceritakan bagaimana Artemis yang masih baita duduk di pangkuan ayahnya dan menyebutkan keinginannya yang beragam. Keinginan pertama Artemis adalah kekuatan untuk menjaga keperawanannya dan membuatnya tidak menikah selamanya. Ia pun meminta agar dipanggil dengan banyak nama melebihi Apollo, busur dan panah yang dibuat oleh Kiklops, menjadi Pesforia (Pembawa cahaya), tunik sepanjang lutut, enam puluh Okeanid untuk menjadi paduan suaranya, anak perempuan berusia sembilan tahun, dua puluh Nimfa Amnides untuk mengikutinya berburu serta menjaga peralatan berburu juga anjing berburunya ketika ia beristirahat. Artemis meminta pegunungan dan menyebutkan bahwa ia tidak menerima kota apapun karena ia tidak pernah peduli dengan kehidupan kota. [33].
Artemis menghabiskan masa kecilnya dengan berlatih berburu, berolahraga, dan juga mengumpulkan perlatan berburu serta pengikut. Ia mendapat delapan puluh pengikut Nimfa Amnides dan para Okeanid. Ia kemudian mengajak beberapa orang dari mereka untuk mendatangi tempat kerja Hefaistos (dewa pandai besi) untuk menemui para Kiklops. Ketika yang lainnya ketakutan, Artemis kecil dengan berani masuk dan mencari Kiklops untuk meminta busur serta panahnya.
Ia kemudian menemui Pan, dewa hutan yang berkaki kambing untuk meminta anjing-anjing berburu. Pan memberikannya dua anjing hitam putih, tiga kemerahan, dan satu bertotol, dan memberikannya tujuh anjing betina dari Arkadia yang larinya sangat cepat. Artemis biasanya hanya membawa tujuh anjing untuk berburu.

Ifigenia

Artemis menghukum Agamemnon karena sang raja membunuh rusa suci di hutan suci dan menyombongkan diri sebagai pemburu terhebat. Ketika armada Yunani bersiap di Aulis untuk berangkat ke Troya dan memulai Perang troya, Artemis menghentikan angin sehingga kapal-kapal Yuanani tak bisa melaju. Peramal Kalkhis menasehati Agamemnon bahwa satu-satunya cara untuk menentramkan Artemis adalah dengan mengorbankan putri Agamemnon, Ifigenia. Ketika Ifigenia akan dikorbankan di altar, Artemis mengambil Ifigenia dan menggantinya dengan seekor rusa.

Aktaion

Artemis sedang mandi bersama para nimfa di bukit di Gunung Kitheron, saat Pangeran ThebesAktaion tidak sengaja memergokinya. Dalam versi lain, dikisahkan Aktaion mengintipnya. Marah atas hal. ini, Artemis kemudian mengutuk Aktaion menjadi seekor rusa, yang akhirnya tewas sebab diburu oleh anjing-anjingnya sendiri. Cerita yang lain menyebutkan bahwa Aktaion menyombong bahwa dia lebih jago berburu daripada Artemis. Murka, Artemis mengubahnya menjadi rusa, dan dimangsa oleh anjingnya sendiri.

Orion

Orion adalah teman dekat Artemis. HyginusOvid, dan Hesiod membuat versi dimana yang membunuh Orion adalah Gaia, Sang Ibu Bumi. Ada dua penyebab mengapa Gaia membunuh Orion. Pertama adalah karena Orion menyombongkan diri dan merasa lebih hebat dari Artemis atau Leto. Gaia tidak senang dengan perkataannya itu sehingga mengirimkan seekor kalajengking raksasa, Skorpio untuk membalas kesombongan Orion. Versi kedua adalah, Skorpio berusaha menyerang Artemis dan ibunya. Orion melindunginya dan berkata tidak ada makhluk yang tidak bisa ia bunuh. Gaia kemudian memerintahkan Skorpio untuk membunuh Orion yang sombong. Kedua cerita tersebut diakhiri dengan Zeus yang terkesan pada keberanian Orion dan bersama Artemis mengangkatnya ke langit. Tetapi, di sebelah Orion ditaruh pula rasi bintang Scorpio sebagi peringatan pada umat manusia agar tidak sombong. Karena itu, apabila rasi Scorpio terlihat, maka rasi Orion akan meredup.
Versi lain dari Hyginus adalah Artemis dan Orion lama kelamaan saling mencintai dan Orion memberanikan diri untuk melamarnya. Artemis dibutakan oleh cinta sehingga ia menerima begitu saja pinangan Orion tanpa mendengarkan Apollo yang mencoba memperingatinya (dalam beberapa versi Apollo memperingatkan Artemis karena ia adalah kekasih Eos). Tapi Artemis sudah terlalu tuli untuk medengarkan Apollo yang akhirnya frustasi dan mencoba jalan lain untuk menghindari pernikahan Artemis dan Orion. Apollo meminta Gaia untuk mengirimkan seekor kalajengking yang mengejar Orion hingga ia masuk ke dalam laut. Apollo kemudian menantang Artemis untuk menunjukan kemampuan memanahnya. Tanpa pikir panjang karena keangkuhannya, Artemis menembak benda hitam di tengah laut hingga ombak membawa tubuh Orion ke daratan. Artemis yang berduka menangisinya dan menaruhnya di langit. Untuk membalas dendam, Artemis membunuh Koronis, kekasih Apollo.
Yang ketiga adalah mengenai Artemis sendiri yang membunuhnya. Ada yang berkata bahwa itu dikarenakan kesombongan Orion atau karena ia mencoba memperkosa Artemis atau salah satu pengikutnya. Ada pula versi yang mengatakan Artemis merasa terhina dengan perzinahan antara Orion dan Eos.

Hipolitos

Hippolitos adalah seorang pengendali kuda yang handal, anak dari Raja Theseus yang tampan dan sangat memuja Artemis. Pemujaannya pada Artemis membuat murka Afrodit yang merasa bahwa manusia tidak pantas hanya menymbah satu dewi saja. Ia sering melihat Hippolitos hanya melalui kuilnya tanpa berdoa padanya. Sebagai balasan, Afrodit membuat ibu tiri Hippolitos tergila - gila padanya. Ia memohon- mohon pada Hippolitos agar mau membalas cintanya sementara Hippolitos yang memang menjaga kesuciannya menolak mentah - mentah permintaannya. Karena sakit hati, akhirnya ibu tiri Hippolitos membunuh dirinya sendiri dengan mengantung dirinya di depan pintu kamar dan meninggalkan sebuah surat yang menuduh anaknya. Theseus yang marah menyuruh Hippolitos pergi dan memohon pada Poseidon untuk menenggelamkan anaknya. Hippolitos akhirnya tenggelam dan Artemis yang membawa mayatnya kembali pada ayahnya. Ia menceritakan apa yang terjadi sebenarnya dan mengatakan bahwa Hippolitos tak bersalah. Theseus menyesali perbuatannya dan Artemis menaruhnya sebagai rasi bintang.

Niobe

Les Enfants de Niobe tués par Apollon et Diane karya Anicet Charles Gabriel Lemonnier, 1770. Lukisan yang menggambarkan Niobe dan anak-anaknya (bawah) dibunuh dengan panah oleh Apollo dan Artemis (atas).
Ratu Thebes dan istri AmfionNiobe, menyombong bahwa dirinya lebih hebat dari Leto karena dia memiliki 14 anak (Niobid) sementara Leto hanya memiliki sepasang anak. Ketika Apollo dan Artemis mendengar ini, mereka langsung membunuh semua anak Niobe dengan panah beracun sehingga anak-anak Niobe mati tanpa suara. Dalam beberapa versi Apollo dan Artemis mengampuni seorang putra dan seorang putri Niobe. Amfion yang melihat anak-anaknya mati akhirnya ikut bunuh diri. Sementara Niobe diubah menjadi batu oleh Artemis.

Hipolitos

Hippolitos adalah seorang pengendali kuda yang handal, anak dari Raja Theseus yang tampan dan sangat memuja Artemis. Pemujaannya pada Artemis membuat murka Afrodit yang merasa bahwa manusia tidak pantas hanya menymbah satu dewi saja. Ia sering melihat Hippolitos hanya melalui kuilnya tanpa berdoa padanya. Sebagai balasan, Afrodit membuat ibu tiri Hippolitos tergila - gila padanya. Ia memohon- mohon pada Hippolitos agar mau membalas cintanya sementara Hippolitos yang memang menjaga kesuciannya menolak mentah - mentah permintaannya. Karena sakit hati, akhirnya ibu tiri Hippolitos membunuh dirinya sendiri dengan mengantung dirinya di depan pintu kamar dan meninggalkan sebuah surat yang menuduh anaknya. Theseus yang marah menyuruh Hippolitos pergi dan memohon pada Poseidon untuk menenggelamkan anaknya. Hippolitos akhirnya tenggelam dan Artemis yang membawa mayatnya kembali pada ayahnya. Ia menceritakan apa yang terjadi sebenarnya dan mengatakan bahwa Hippolitos tak bersalah. Theseus menyesali perbuatannya dan Artemis menaruhnya sebagai rasi bintang.

Dalam astronomi

Artemis memegang panah. Lukisan vas dari Attika dari tahun 475 SM.
Ada beberapa benda angkasa yang dinamai berdasarkan nama Artemis, di antaranya adalah asteroid (105) Artemiskawah Artemis di bulan, dan patahan Artemis Chasma serta korona Artemis di planet Venus.
Sebagai Foibe, namanya dijadikan sebagai nama salah satu satelit SaturnusPhoebe.

[sunting]